Oleh: Arief Nur Rohman Dalam satu subuh itu Kau berjalan buru-buru Diterka gerimis Juga embun yang menangis Dalam satu rakaat itu Kau melafalkan nama ku mengalun merdu Di antara al fatihah yang mendayu Juga aamiin yang menggebu Dalam satu ruku itu Kau tersedu-sedu Hingga dua sujud itu Kau terisak pilu Dalam satu salam itu Kau menoleh ragu Hingga salam kedua Kau menolehku tersipu malu Sesungging senyum kau haturkan Lalu merunduk dalam hamparan Mata kita riuh berdoa Bersitatap pada Sang Maha Rabbana hablana min azwajina Wa durriyatina Qurrota 'ayun Waj'alna Lil muttaqina Imama...
Wisuda hanya sebatas ritual pemberian gelar oleh institusi perguruan tinggi, ketika kita hanya melihat pada spektrum kecil. Namun bagaimana dalam skala besar ritual “wisuda” tersebut? Sejatinya wisuda adalah tonggak awal insan akademik dalam implementasi keilmuan yang didapat dalam proses panjang perkuliaahan. Setelah wisuda mahasiswa tidak menyandang gelarnya lagi sebagai “mahasiswa” namun sebagai “sarjana” yang telah sah dan kompeten dalam satu keilmuan. Seseorang yang telah diwisuda dituntut berperan aktif dalam memecahkan berbagai persoalan hidup di masyarakat dengan satu disiplin ilmu yang dikuasainya. Berbagai persoalan hadir di masyarakat tentunya tidak serta merta diajarkan dalam perkuliahan, tetapi dari proses panjang dalam menghayati serta hidup dan terjun langusung di masyarakat. Persoalan ini boleh jadi lebih rumit dari pada sederetan tugas mata kuliah yang dibebankan oleh dosen kepada mahasiswanya, sebut saja tugas dalam menyusun makalah, laporan hasil praktikum, bahk...
Kita ketahui bersama bahwa dalam Ilmu Antropologi ada berbagai macam unsur kebudayaan, diantaranya adalah bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian. (Kuntjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi). Tiap-tiap unsur kebudayaan universal sudah tentu juga menjelma dalam ketiga wujud kebudayaan, yaitu wujud yang berupa sistem budaya, berupa sistem sosial, dan berupa unsur-unsur kebudayaan fisik. Namun dalam hal ini tidak akan dijelaskan mengenai ketiga wujud kebudayaan, tetapi akan lebih ditekankan kepada unsur kebudayaan salah satunya adalah bahasa, dan lebih terpetakan kepada kebudayaan bahasa Sunda. Dalam kebudayaan bahasa Sunda, masyarakat suku Sunda mengenal akan adanya trilogi/ tritangtu/ tripatri falsafah sunda yaitu silih asah, silih asih, dan silih asuh. Ketiga falsafah sunda ini berimplikasi kepada pendidikan. Sebagai contoh kita kenal adanya konsep saling mendidik, saling m...
Komentar
Posting Komentar