Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Angkringan: Ekspansi Budaya Sederhana

                 Angkringan dengan segala bentuknya hadir menjelma sebagai budaya, makanan sederhana yang dijajakan tidak menyurutkan keistimewaan bagi yang berkunjung dan mencobanya. Angkringan pada mulanya berasal dari daerah tengah pulau jawa berada diantara daerah Yogyakarta dan sekitarnya, namun hari ini angkringan sudah mulai memasuki daerah-daerah lain di luar kota Yogyakarta. Tidak hanya berjualan yang menjadi maksud tujuan angkirngan, tetapi sebagai ekspansi budaya dengan menawarkan kesederhanaan hidup.             Kesederhanaan hidup hari ini dirasa perlu untuk kita hayati keberadaannya, di tengah masyarakat kota yang dengan gemerlap budaya nya menggiring pada budaya hedonis-pragmatis. Budaya hedonis-pragmatis ini tidak hanya menjajah masyarakat kota saja, tetapi sudah mulai merambah dan menjajah kelas menengah ke bawah. Maka dari itul...

"Menarik Uang" Menelisik Ruang Hampa Kehidupan

Uang sebagai alat tukar yang sah jauh sudah digunakan manusia dan dirasakan manfaatnya. Uang tidak hanya sebagai alat tukar yang sah, namun juga indeks kebahagiaan manusia saat ini jika saya menilai sepihak. Indeks kebahagiaan manusia hari ini ditentukan dengan banyak atau tidaknya uang yang didapat juga diperoleh. Dari uang kita bisa melihat senyum dan raut tegang wajah seseorang. Dengan uang pula kita bisa melihat baik buruknya sifat seseorang ketika ada atau tidak ada uang dalam saku celananya.             Kehidupan kian berjalan, mata pencaharian manusia juga kian beragam. Tetapi uang hanya satu yang digunakan dalam menjalani kehidupan, ialah tinggi rendahnya nilai mata uang. Sudah selayaknya manusia tidak terus menerus bergantung pada uang sebagai simbol kehidupan. Bukankah nenek moyang kita dahulu tidak bergantung pada uang, tanpa uang mereka bisa hidup dan menghidupi asalkan alam tetap setia bersama-sama dalam mengar...

Kopi Dan Air Mata

Kopiku surut Dan kita berlarut-larut Hanyut dalam percakapan Tentang ia yang tepat menitikan air mata Di jantung cangkir kopimu Ada semacam rasa kepedihan Ketika kuserap Ada pula rasa kekesalan Ketika ku menafsirnya Engkau tahu air mata siapa itu? Semoga tidak air matamu 26 September 2018