Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Suatu Subuh

Gambar
Oleh: Arief Nur Rohman Dalam satu subuh itu Kau berjalan buru-buru Diterka gerimis Juga embun yang menangis Dalam satu rakaat itu Kau melafalkan nama ku mengalun merdu Di antara al fatihah yang mendayu Juga aamiin yang menggebu Dalam satu ruku itu Kau tersedu-sedu Hingga dua sujud itu Kau terisak pilu Dalam satu salam itu Kau menoleh ragu Hingga salam kedua Kau menolehku tersipu malu Sesungging senyum kau haturkan Lalu merunduk dalam hamparan Mata kita riuh berdoa Bersitatap pada Sang Maha Rabbana hablana min azwajina Wa durriyatina  Qurrota 'ayun  Waj'alna  Lil muttaqina  Imama...

Angkringan Dalam Tinjauan Filosofis Dan Relevansi Budaya

Gambar
Oleh: Arief Nur Rohman       Angkringan hari ini telah berekspansi ke berbagai sudut-sudut kota di pulau Jawa, dengan hadirnya angkringan sebagai tujuan penjualan, maka secara tidak sadar pula masyarakat sekitar berperan sebagai pembeli sekaligus aktor dalam menerima beberapa pola budaya yang dibawa oleh angkringan. Jika kita telusuri bersama bahwa angkringan ini menjadi satu realitas yang tidak terpisahkan dengan kebutuhan manusia, yaitu makan dan makanan. Makanan sebagai satu dari sekian banyak penunjang pemenuhan kebutuhan hidup manusia kita maknai keberadaannya tidak sebagai sesuatu yang dikonsumsi kemudian menjadi energi, nutrisi, dan gizi bagi tubuh. Akan tetapi juga sebagai energi, nutrisi, dan gizi bagi satu konsepsi berpikir manusia secara filosofis, mengakar dan integral berdasarkan satu realitas relevansi budayanya. Angkringan sebagai realitas budaya sejatinya kita telusuri mulai dari keberadaannya, pola-pola relevansi budaya, sampai pada tinjauan ...

Angkringan: Ekspansi Budaya Sederhana

                 Angkringan dengan segala bentuknya hadir menjelma sebagai budaya, makanan sederhana yang dijajakan tidak menyurutkan keistimewaan bagi yang berkunjung dan mencobanya. Angkringan pada mulanya berasal dari daerah tengah pulau jawa berada diantara daerah Yogyakarta dan sekitarnya, namun hari ini angkringan sudah mulai memasuki daerah-daerah lain di luar kota Yogyakarta. Tidak hanya berjualan yang menjadi maksud tujuan angkirngan, tetapi sebagai ekspansi budaya dengan menawarkan kesederhanaan hidup.             Kesederhanaan hidup hari ini dirasa perlu untuk kita hayati keberadaannya, di tengah masyarakat kota yang dengan gemerlap budaya nya menggiring pada budaya hedonis-pragmatis. Budaya hedonis-pragmatis ini tidak hanya menjajah masyarakat kota saja, tetapi sudah mulai merambah dan menjajah kelas menengah ke bawah. Maka dari itul...

"Menarik Uang" Menelisik Ruang Hampa Kehidupan

Uang sebagai alat tukar yang sah jauh sudah digunakan manusia dan dirasakan manfaatnya. Uang tidak hanya sebagai alat tukar yang sah, namun juga indeks kebahagiaan manusia saat ini jika saya menilai sepihak. Indeks kebahagiaan manusia hari ini ditentukan dengan banyak atau tidaknya uang yang didapat juga diperoleh. Dari uang kita bisa melihat senyum dan raut tegang wajah seseorang. Dengan uang pula kita bisa melihat baik buruknya sifat seseorang ketika ada atau tidak ada uang dalam saku celananya.             Kehidupan kian berjalan, mata pencaharian manusia juga kian beragam. Tetapi uang hanya satu yang digunakan dalam menjalani kehidupan, ialah tinggi rendahnya nilai mata uang. Sudah selayaknya manusia tidak terus menerus bergantung pada uang sebagai simbol kehidupan. Bukankah nenek moyang kita dahulu tidak bergantung pada uang, tanpa uang mereka bisa hidup dan menghidupi asalkan alam tetap setia bersama-sama dalam mengar...